Ini adalah pengalaman jalan-jalan gue waktu gue kuliah di tingkat pertama, tepatnya September 2009. Pada saat itu adalah hari liburan sekolah, seperti keluarga2 pada umumnya, Gue sama keluarga berniat merefreshingkan diri sejenak, menghilangkan penat akibat kerjaan dan tugas2 kuliah yang menumpuk tapi belum tau mau kemana dan belum ada ide buat menghabiskan liburan dimana. dan saat itu juga gue inget bgt sodara gue pernah cerita tentang suatu tempat wisata yang katanya asik, belum terlalu ramai dan tempatnya dingin bgt!! dan yahhh,,itu adalah Dieng. Dataran tinggi Dieng, seperti dataran tinggi lainnya, dieng juga menampilakan fenomena2 alam yang amat sangat seksi (kata gue). klo mau tau lebih lanjut, gue akan sedikit ngshare info sama kalian ttg dataran tinggi ini.
DATARAN TINGGI DIENG
Dieng adalah salah satu dataran tinggi di Jawa tengah, yang masuk kedalam wilayah kabupaten Banjarnegara dan wilayah Wonosobo. Dan yang kalian wajib tau, Dieng itu termasuk kawasan dataran tinggi yang aktif, jadi jangan heran bila disana kalian mencium bau belerang yang amat sangat menyengat.
Karena Dieng adalah salah satu dataran tinggi tentunya kalian wajib prepared baju hangat yah, entah itu Jacket, Sweater, Mantel or anything else kalian wajib bawa pokoknya, karena cuaca disana amat sangat dingin, katanya suhu disana mencapai 15-20 derajat celcius pada siang hari,10 derajat celcius pada malam hari. Dan yang gue denger kata para penduduk, Jika kalian dateng sekitar bulan Juli-Agustus suhu disana bisa mencapai 0 derajat celcius. WOW unik kan??
Sebelum jalan ke Dieng, gue dan keluarga gue mudik terlebih dahulu ke rumah eyang gue di daerah Purwokerto, sejalur juga sih dengan arah ke Dieng. (Sekalian, setali 3 uang)
Gue pergi sama bokap, nyokap, abang gue dan kaka gue yang tentunya belum married, kita naik kendaraan pribadi, dan kita nginap sekitar 2 malem di rumah eyang gue. Abis itu melanjutkan perjalan ke daerah dingin DIENG. kalau kalian ingin kesana, kalian bisa lewat 2 rute, yang pertama lewat Wonosobo dan yang kedua kalian bisa lewat Banjarnegara.
Gue dan keluarga memilih rute Wonosobo, ya alasannya satu, karena lebih mudah dari rumah eyang gue.
Ok kita balik lagi keperjalan, seperti pada orang umumnya kalau jalan ke dataran/pegunungan tinggi lainnya pasti kalian ngga akan buang2 kesempatan untuk buka jendela kendaraan dan berebut menghirup segarnya udara disana.
Yapp.. itulah yang juga gue lakukan. Selain udara segar pegunungan yang menyambut kalian datang,ada juga pemandangan indah yang turut menyambut kalian.Kaya gini nihh..
Yapp.. itulah yang juga gue lakukan. Selain udara segar pegunungan yang menyambut kalian datang,ada juga pemandangan indah yang turut menyambut kalian.Kaya gini nihh..
Sepanjang jalan, kalian akan melihat pemandangan2 seperti ini. Indah Bukan???
Karena gue terlalu fokus dengan pemandangan indah diluar, gue ngga sempet ngitungin lamanya perjalanan kita dari Purwokerto sampai Dieng.Jadi gue ngga bisa ngasih info jelasnya mengenai berapa jam waktu yang kalian harus tempuh. SOrrryy :D :D
Gue dan keluarga gue sampai dikawasan Dieng sore hari dan bisa kalian bayangin dingin yang menyegrap seperti apa???karena gue datang bulan September gue ngga bisa merasakan dinginnya suhu 0 derajat celcius, sayang banget yah?!! Tapi ngga papa kok bagi gue, Dieng sore hari itu aja sudah sangat dingin, dan bagi kalian yang sudah pernah mengunjungi Bromo, gue cuma bisa bilang Dieng 2x lipat dari Bromo. WOW!!!
Lihat pakaian apa yah gue pakai begitu sampai dipenginapan?? Oiya gue mau nginfoin, kalo kalian dateng ke Dieng, kalian jangan pernah kaget yah liat warganya yang kemana-mana pakai sarung, yah emang seperti itulah daerah sana, mungkin karena dingin hampir semua warga (laki-laki) kebanyakan selalu mengalungkan sarung di pundak mereka.
Ngomongin masalah penginapan, kalian dengan amat sangat mudah akan menemukannya kok, ada beberapa hotel yang memang disediakan untuk para wisatawan, karena gue kesana ketika musim liburan, gue dan keluarga gue ngga kebagian hotel :( , jadinya kita stay di rumah warga.
Yap,,, kerennya disini, banyak warga yang sengaja meluaskan dan meninggikan rumah mereka untuk bisa dijadikan tumpangan oleh para wisatawan. Jadi ngga bingung kan kalian harus nginep dimana??
Seperti kebanyakan penginapan di dataran tinggi lainnya, pastinya mereka menyediakan selimut tebal dan juga air panas, jadi kalian bisa merasa sedikit hangat begitu ada dipenginapan.
Oiya, tapi ada yang perlu gue peringatkan kalau kalian mau bermalam disini, apa hayoo?? kalian jangan pernah coba2 mandi ketika matahari sudah terbenam. Kenapa???? Karena, bokap gue nyoba mandi abis matahari terbenam dengan maksud mencegah biar ngga terlalu kedinginan, tapi malah sebalikny beliau menggigil kedinginan ngga henti2. Gak mau kan kaya bokap gue. jadi jangan coba2 yah :D
hmmm..Udara sudah mantep, penginapan udah ok, tinggal ngomongin masalah pemandangan aja ni yah? kalo buleh Jujur, menurut gue Dieng waktu malam itu kurang bagus, kurang hidup, malah terkesan ngga kerawat. Sayang banget yah?, cuma itu kan dulu tahun 2009 lalu, kalau sekarang gue ngga tau, gue belum sempet kesana lagi tapi sih gue harap dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang ke Dieng, pemerintah daerah semakin peduli dengan lingkungan disana, amin. :)