Jumat, 09 November 2012

Melancong Ke Dieng..

Dieng ohh Dieng...
Ini adalah pengalaman jalan-jalan gue waktu gue kuliah di tingkat pertama, tepatnya September 2009. Pada saat itu adalah hari liburan sekolah, seperti keluarga2 pada umumnya, Gue sama keluarga berniat merefreshingkan diri sejenak, menghilangkan penat akibat kerjaan dan tugas2 kuliah yang menumpuk tapi belum tau mau kemana dan belum ada ide buat menghabiskan liburan dimana. dan saat itu juga gue inget bgt sodara gue pernah cerita tentang suatu tempat wisata yang katanya asik, belum terlalu ramai dan tempatnya dingin bgt!! dan yahhh,,itu adalah Dieng. Dataran tinggi Dieng, seperti dataran tinggi lainnya, dieng juga menampilakan fenomena2 alam yang amat sangat seksi (kata gue). klo mau tau lebih lanjut, gue akan sedikit ngshare info sama kalian ttg dataran tinggi ini. 
DATARAN TINGGI DIENG

Dieng adalah salah satu dataran tinggi di Jawa tengah, yang masuk kedalam wilayah kabupaten Banjarnegara dan wilayah Wonosobo. Dan yang kalian wajib tau, Dieng itu termasuk kawasan dataran tinggi yang aktif, jadi jangan heran bila disana kalian mencium bau belerang yang amat sangat menyengat.

Karena Dieng adalah salah satu dataran tinggi tentunya kalian wajib prepared baju hangat yah, entah itu Jacket, Sweater, Mantel or anything else kalian wajib bawa pokoknya, karena cuaca disana amat sangat dingin, katanya suhu disana mencapai 15-20 derajat celcius pada siang hari,10 derajat celcius pada malam hari. Dan yang gue denger kata para penduduk, Jika kalian dateng sekitar bulan Juli-Agustus suhu disana bisa mencapai 0 derajat celcius. WOW unik kan??

Sebelum jalan ke Dieng, gue dan keluarga gue mudik terlebih dahulu ke rumah eyang gue di daerah Purwokerto, sejalur juga sih dengan arah ke Dieng. (Sekalian, setali 3 uang)
Gue pergi sama bokap, nyokap, abang gue dan kaka gue yang tentunya belum married, kita naik kendaraan pribadi, dan kita nginap sekitar 2 malem di rumah eyang gue. Abis itu melanjutkan perjalan ke daerah dingin DIENG. kalau kalian ingin kesana, kalian bisa lewat 2 rute, yang pertama lewat Wonosobo dan yang kedua kalian bisa lewat Banjarnegara.
Gue dan keluarga memilih rute Wonosobo, ya alasannya satu, karena lebih mudah dari rumah eyang gue.


Ok kita balik lagi keperjalan, seperti pada orang umumnya kalau jalan ke dataran/pegunungan tinggi lainnya pasti kalian ngga akan buang2 kesempatan untuk buka jendela kendaraan dan berebut menghirup segarnya udara disana. 
Yapp.. itulah yang juga gue lakukan. Selain udara segar pegunungan yang menyambut kalian datang,ada juga pemandangan indah yang turut menyambut kalian.Kaya gini nihh..
 

Sepanjang jalan, kalian akan melihat pemandangan2 seperti ini. Indah Bukan???
Karena gue terlalu fokus dengan pemandangan indah diluar, gue ngga sempet ngitungin lamanya perjalanan kita dari Purwokerto sampai Dieng.Jadi gue ngga bisa ngasih info jelasnya mengenai berapa jam waktu yang kalian harus tempuh. SOrrryy :D :D

Gue dan keluarga gue sampai dikawasan Dieng sore hari dan bisa kalian bayangin dingin yang menyegrap seperti apa???karena gue datang bulan September gue ngga bisa merasakan dinginnya suhu 0 derajat celcius, sayang banget yah?!! Tapi ngga papa kok bagi gue, Dieng sore hari itu aja sudah sangat dingin, dan bagi kalian yang sudah pernah mengunjungi Bromo, gue cuma bisa bilang Dieng 2x lipat dari Bromo. WOW!!! 
Lihat pakaian apa yah gue pakai begitu sampai dipenginapan?? Oiya gue mau nginfoin, kalo kalian dateng ke Dieng, kalian jangan pernah kaget yah liat warganya yang kemana-mana pakai sarung, yah emang seperti itulah daerah sana, mungkin karena dingin hampir semua warga (laki-laki) kebanyakan selalu mengalungkan sarung di pundak mereka.

Ngomongin masalah penginapan, kalian dengan amat sangat mudah akan menemukannya kok, ada beberapa hotel yang memang disediakan untuk para wisatawan, karena gue kesana ketika musim liburan, gue dan keluarga gue ngga kebagian hotel :( , jadinya kita stay di rumah warga. 
Yap,,, kerennya disini, banyak warga yang sengaja meluaskan dan meninggikan rumah mereka untuk bisa dijadikan tumpangan oleh para wisatawan. Jadi ngga bingung kan kalian harus nginep dimana?? 

Seperti kebanyakan penginapan di dataran tinggi lainnya, pastinya mereka menyediakan selimut tebal dan juga air panas, jadi kalian bisa merasa sedikit hangat begitu ada dipenginapan. 
Oiya, tapi ada yang perlu gue peringatkan kalau kalian mau bermalam disini, apa hayoo?? kalian jangan pernah coba2 mandi ketika matahari sudah terbenam. Kenapa???? Karena, bokap gue nyoba mandi abis matahari terbenam dengan maksud mencegah biar ngga terlalu kedinginan, tapi malah sebalikny beliau menggigil kedinginan ngga henti2. Gak mau kan kaya bokap gue. jadi jangan coba2 yah :D

hmmm..Udara sudah mantep, penginapan udah ok, tinggal ngomongin masalah pemandangan aja ni yah? kalo buleh Jujur, menurut gue Dieng waktu malam itu kurang bagus, kurang hidup, malah terkesan ngga kerawat. Sayang banget yah?, cuma itu kan dulu tahun 2009 lalu, kalau sekarang gue ngga tau, gue belum sempet kesana lagi tapi sih gue harap dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang ke Dieng, pemerintah daerah semakin peduli dengan lingkungan disana, amin. :)

Pagi harinya, gue sama keluarga langsung prepared ke objek wisata yang ada di Dieng, Ada yang namanya kawah Sikidang, Telaga Warna, Candi Arjuna dll. Tempat pertama yang gue datangi adalah kawah Sikidang. Disinilah yang gue bilang bau belerangnya amat sangat mencolok, kenapa? karena kawah ini adalah salah satu kawah yang masih aktif,,


karena Kawah Sikidang ini masih aktif jadi disarankan jangan terlalu lama untuk berdiam diri disekitar kawah, karena bisa dimungkinkan kalian bakalan pingsan gara2 menghirup bau belerang yang menyengat.

Setelah menikmati panorama kawah yang indah, gue dan keluarga gue jalan menuju pasar, sekedar untuk menghangatkan diri dan mengisi perut di pagi hari. Tapi hati2 yah sodara2, kalau kalian minum teh atau kopi disana, why?? karena kebanyakan air yang mereka buat adalah air2 yang baru mendidih atau baru dimasak. jadi, Kalau kalian tidak ingin mulut kalian "Jontor" kalian harus sedikit bersabar. Tapi gue akuin sih, air mendidih disini pun rasanya cuma seperti air hangat aja, Jadi yahh..serba salah sih :) hehe..
Setelah mengisi perut, gue dan keluarga lanjut lagi keperjalanan berikutnya yakni Telaga Warna, Oiya tiket masuk terusan (Kawan Sikidang, dan Candi Arjuna) untuk turis domestik itu hanya 10 ribu rupiah sedangkan untuk Telaga warna hanya Rp 5 ribu per orang. Murah Kan???

Sampai di Telaga warna gue dan keluarga gue hanya bisa diam terpesona, telaga ini di kelilingi oleh bukit2 yang seakan serentak menyembunyikan tempat ini. Konon katanya, telaga ini berwarna-warni loh makanya dinamain telaga warna. tapi sayang, pas gue dan keluarga gue kesana, hanya warna hijau yang mendominasi telaga ini, dan yang uniknya telaga ini sangat hening, sama sekali tidak beriak.


Kalau kalian berjalan mengikuti jalan setapak yang berada disebelah telaga ini kalian akan menemukan Goa Semar, tapi sebelum sampai di Goa Semar kalian akan dihadapkan dengan hamparan padang rumput yang luas

Ini nih yang namanya Gua Semar,,,
 Setelah memutar-mutar di Kawah Sikidang, Telaga Warna, Goa Semar. Kamipun datang ke Dieng Plateau Theatre. Semacam bioskop dokumenter yang menyajikan tentang keindahan sekaligus kemisteriusan dataran tinggi Dieng, dari Bencana alam yang sering terjadi secara misterius, suhu udara yang misterius karena bisa mencapai 0 derajat celcius (padahal iklim Indonesia adalah tropis) dan kebiasaan suku di Dieng tentang anak gimbal. Mungkin kalian pernah dengar tetang anak gimbal Dieng??

Jujur, gue baru denger cerita itu ketika gue balik dari Dieng, tapi ketika gue ada disana gue sempet ngeliat ada anak kecil yang rambutnya gimbal. Karena gue ngga mikir itu aneh, so gue santai2 aja! hehe
Nah, ini dia pengalaman jelek yang harus lo ambil dari gue. kenapa? karena seharusnya ketika kita berencana pergi kesuatu tempat kita harus mencari info2 unik yang ada di daerah itu, biar ngga nyesel kaya gue. 

Masih ada satu objek wisata yang wajib kalian kunjungin kalau kesini, namanya Candi Arjuna. Tapi kalian jangan pernah ngebandingin sama Candi Borobuddur sama Candi Prambanan yah kalo dateng kesini. soalnya sangat beda jauh!
Tapi yang bikin unik, di Dieng ini ada segerombolan wayang yang memang dikhususkan untuk menghibur wisatawan, mereka sangat ramah untuk difoto, dan diajak bersalama. Kaya gini nih,,
 Selesai berfoto dan menikmati pemandangan candi Arjuna, gue dan sekeluarga gue memutuskan untuk pulang, karena masa liburan yang sudah habis dan juga dikarenakan kita belum siap dengan cuaca Dieng yang terlampau dingin.
Kalian tau??selama gue disana, pembulu darah di pipi gue agak pecah jadi pipi gue merona merah kaya orang-orang yang stay di daerah dingin. Ini sebenernya bahaya loh, karena begitu gue turun dari Dieng dan kena panas pipi gue serasa kebakar dan jadi hitam (kaya flek).
Tapi setelah didiamkan selama beberapa hari, kulitnya jadi kembali lagi normal lagi kok.
Ok, SELAMAT MENCOBA dan SELAMAT BERLIBUR :D Jelajahin terus INDONESIAmu karena dari situlah kalian akan belajar Mencintai INDONESIA

3 komentar:

  1. Wow, traveller right? request info jalan-jalan di Bogor dong, rekomendasi tmpt makan yang enak dan objek wisata yang menyegarkan mata.

    BalasHapus
  2. karena saya orang bogor, jadi saya cuma bisa bilang. BOGOR???kurang menantang ah..hahahaha

    BalasHapus
  3. wah asik ya bisa kesana, daridulu pengen kesana belum kesampaian karena ga ada temen -___- salam kenal yaa
    thank you :)

    BalasHapus